Semiotika dan Ponsel Pintar

    Kehidupan yang kita jalani tentunya memiliki banyak makna yang terkandung didalamnya. Dalam menjalani kehidupan tersebut, tanpa kita sadari kita melaluinya dengan berbagai semiotika yang terjadi yang mungkin terlihat sepele namun berperan penting dalam bagaimana kita tetap menjalani kehidupan.

 


    Disini, saya memiliki sebuah ponsel pintar yang sudah saya genggam sejak dua tahun yang lalu. Produk keluaran Samsung yang merupakan brand ternama dan pastinya sudah memiliki pengguna yang tersebar luas di seluruh penjuru dunia. Tipe yang saya putuskan untuk saya pegang dalam kurun waktu yang saya harapkan lama adalah tipe Samsung M30. Saat itu harganya cukup tinggi bagi saya yang hanya pelajar biasa dan tidak memiliki pendapatan apapun selain dari orang tua saya. Untunglah saat itu saya memiliki sedikit tabungan untuk membelinya dan dibantu juga dengan orang tua saya. Senang? Oh, jelas. Entah kalimat apa yang bisa mendeskripsikan kesenangan saya pada saat itu.

    Saya bahagia sekali, hanya saja, saya memiliki tingkat kecerobohan yang lumayan tinggi dari kecil. Saya berusaha sekali menjaga ponsel pintar kesayangan saya ini walaupun seperti yang pikiran jelek saya katakan, saya pasti akan membuat ponsel ini hampir tamat lagi seperti yang sebelumnya. Syukurlah ponsel pintar ini tetap berfungsi dengan gagah walaupun telah melewati banyak rintangan bahkan menjadi salah satu benda yang berperan penting untuk membantu saya mencari uang sampai sekarang. Mungkin jika ponsel ini bisa berbicara, dia akan mengatakan bahwa dia hanya bertahan karna saya tidak punya uang untuk membeli keperluan elektronik seperti ini. Untung saja dia tidak bisa berbicara. Lalu, apa hubungan ponsel pintar ini dengan kehidupan yang saya jalani?

    Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk mengkaji tanda-tanda. Menurut Charles Sanders Peirce, seorang ahli logika terkemuka asal Amerika, prinsip mendasar sifat tanda adalah sifat representatif dan interpretatif. Sifat representatif tanda berarti tanda merupakan sesuatu yang lain, sedangkan sifat interpretatif adalah tanda tersebut memberikan peluang bagi interpretasi bergantung pada pemakai dan penerimanya. Teori semiotika Charles Sanders Peirce sering kali disebut “Grand Theory” karena gagasannya yang bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua penandaan, Peirce ingin mengidentifikasi partikel dasar dari tanda dan menggabungkan kembali komponen dalam struktural tunggal.

    Charles Sanders Peirce dikenal dengan modeltriadic dan konsep trikotominya yang terdiri dari :

1. Representamen adalah bentuk yang diterima oleh tanda atau berfungsi sebagai tanda.

2. Object merupakan sesuatu yang merujuk pada tanda. Sesuatu yang diwakili oleh representamen yang berkaitan dengan acuan.

3. Interpretan adalah tanda yang ada dalam benak seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda.

    Dalam semiotika yang saya ceritakan diatas, ponsel pintar yang saya miliki ini adalah objectnya, sedangkangkan tipe dari ponsel pintar yang saya gunakan alias Samsung M30 adalah representamennya, dan interpretan dari ponsel pintar tipe Samsung M30 ini adalah gadget merk Samsung. Ponsel ini masih berfungsi dengan baik sehingga tidak ada perubahan signifikan yang mengubah tanda-tanda tersebut dan semoga saja tidak berubah untuk beberapa tahun kedepan.

    Inilah semiotika dan kehidupan yang terjadi versi saya dan tentunya masih banyak semiotika lainnya yang tidak kalah penting dari ponsel pintar ini. Sekian dari saya dan terima kasih banyak atas waktunya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Analisis Semiotika Ferdinand De Saussure Terhadap Makna Film Spirited Away

Hasil Analisis Inovasi Bentuk Figur Kayon Wayang Kulit Purwa Gaya Surakarta